Dilshod Kini Jadi Sang Jenderal Lapangan Tengah PSMS Medan
Terbukti, pesepakbola asal Uzbekistan itu diturunkan sang pelatih Djadjang Nurdjaman sejak menit pertama dalam uji coba melawan PSPS, di Stadion Teladan, Sabtu (18/3) lalu.
Sedangkan, Legimin harus rela dibangkucadangkan. Dan, ban kapten yang biasa tersemat di lengannya berpindah ke bek Muhammad Roby.
Penampilan Dilshod memang cukup baik dalam laga itu. Ayam Kinantan, julukan PSMS, menang tiga gol tanpa balas.
Dua gol awal PSMS (Sadney dan Frets) tercipta dari umpan matangnya. Inilah yang membuat pelatih yang akrab disapa Djanur menyematkan man of the match pada pemain berusia 32 tahun tersebut.
Pun demikian, Legimin tetap dimainkan di pertandingan ini. Dia masuk pada menit ke-76 menggantikan Dilshod. Tepuk tangan riuh penonton menyaksikan ini. Ya, Legimin adalah pemain yang sangat dihormati di skuat PSMS saat ini. Selain usianya yang paling senior, dia juga pesepakbola asli Medan.
Dilshod juga mendapatkan penghormatan tepuk tangan penonton yang menilainya tampil ciamik dengan umpan-umpan terarah sepanjang pertandingan.
“Saya jujur, Dilshod menjadi otak serangan permainan kami saat melawan PSPS. Bola-bolanya, ketenangannya, dirjen, mengatur ritme, semua dia lakukan saat mengalahkan PSPS,” ujar Djanur seperti dilansir pojoksatu (Jawa Pos Group) hari ini.
Djanur sendiri memiliki alasan memainkan Dilshod sejak awal dan bukannya Legimin.
“Legimin dan Dilshod tipikalnya sama. Kalau dua-duanya main di situ Anda sendiri bisa menilai. Masa mau menurunkan dua pemain yang memiliki tipikal sama,” ungkapnya.
Namun, Djanur memastikan meski Legimin cadangan, ban kapten pertama tetap milik Legimin. “Iya, M Robby wakil kapten. Kita putuskan Legimin kapten pertama, Roby kapten kedua, dan Suha (Suhandi) kapten ketiga,” timpalnya.
Mengapa Roby? “Alasannya Roby senior, cukup berpengalaman, lama di timnas. Dan, secara personal kepemimpinannya cukup baik,” pungkasnya.
sumber: jpnn.com
0 Comments
Post a Comment