PT LIB Masih Bungkam Terkait Pembagian Hak Komersial Liga 1
JAKARTA - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Berlinton Siahaan belum bisa menjelaskan terkait pembagian terkait pembagian hak komersial rating televisi dan rangking Liga 1 2018.
Uang dari hasil presentase peringkat di klasemen dan hak siar itu, sejatinya menjadi pengganti uang hadiah.
"Liga 1 2018 hadiahnya itu mungkin nggak seperti turnamen ada hadiah, tapi nanti dihitung berdasarkan level ya, urutan pertama sampai uturan ketiga. nanti ada tiga tim terdegradasi ke Liga 2. Soal itu nanti akan didiskusikan lagi lah soal ranking and rating sharing itu," elak Berlinton, saat ditemui usai launching Liga 1 2018 di Studio 5 Indosiar, Senin (19/3) malam.
Saat didesak untuk memberikan kepastian terkait jadwal dan nilai pemberian rating and ranking sharing untuk kompetisi 2018, dia terus menghindar dan menolak memberikan jawaban dengan pasti.
Demikian juga saat disinggung terkait pembayaran rating and ranking sharing Liga 1 2018 akan berbarengan dengan Liga 1 2017 yang baru dibayarkan di 2019, Berlinton tetap memilih diam.
"Nanti tiga bulan lagi, akan kami omongkan di rapat pemegang saham, baru dibicarakan lagi soal rating sharing and ranking yang 2018 ini. Kalau yang 2017 kan sudah pasti," ungkapnya.
Sebelumnya, operator kompetisi di bawah PSSI ini memang kerap mengutang pembayaran rating and ranking sharing.
Pada kompetisi ISC A 2016 saja, yang dioperatori PT Gelora Trisula Semesta yang didalamnya banyak dihuni orang PT Liga Indonesia Baru (LIB), juga berutang ranking and rating sharing sehingga baru akan dibayarkan pada April 2018 ini.
Sementara itu, Liga 1 2017 juga masih terutang sampai saat ini terkait pembayaran rating and ranking sharing. PT LIB menyebut pembayaran utang sharing rating and ranking ini baru pada 2019 mendatang.
sumber: jpnn.com
Post a Comment