Oezil Putuskan Pensiun dari Timnas Jerman, Lihat Isi Surat Terbukanya. Penuh Emosi!
RADAR BOGOR-Gelandang Arsenal, Mesut Oezil, akhirnya membuat keputusan besar dalam karirnya. Akibat kritik serta diskriminasi yang diterimanya, Oezil membulatkan tekad pensiun dari Timnas Jerman.
Dalam surat terbuka yang diunggah di akun media sosial pribadinya, Minggu (22/7), Oezil membuat penuturan panjang lebar. Dia mengaku sudah tak memiliki hasrat untuk memperkuat timnas Jerman akibat perlakuan yang dialaminya sejak persiapan menuju Piala Dunia 2018..
Ketika itu, Oezil dikritikk habis-habisan oleh publik Jerman menyusul fotonya bersama Presiden Turki, Racip Erdogan. Dia dianggap tidak memiliki nasionalisme dan menjadikan status kebintangannya untuk memberikan dukungan politik kepada Erdogan. Seperti diketahui, Oezil memang memiliki darah Turki meski memilih berkewarganegaraan Jerman.
Hujatan terhadap Oezil tak berhenti sampai di situ. Dia pun menjadi kambing hitam atas kegagalan timnas Jerman di Piala Dunia 2018. Mantan penggawa Real Madrid itu sering mendapat surat ancaman dan hinaan. Keluarganya pun turut menjadi korban.
Sepulang dari Rusia, Oezil sempat mendapat desakan dari sang ayah agar mundur dari Timnas Jerman. Perilaku rasialis dan diskriminatif dari publik serta beberapa petinggi DFB kian membuat keluarga Oezil jengah. Hasilnya, pemain berusia 29 tahun itu pun membuat keputusan besar.
“Saya sudah memutuskan untuk tak akan lagi bermain bersama timnas Jerman karena adanya peristiwa yang menimpa saya baru-baru ini. Saya merasa tak dihargai dan menjadi korban rasialisme dari federasi sepak bola Jerman,” tulis Oezil.
“Saya tak lagi bangga mengenakan seragam kebesaran timnas Jerman. Keputusan ini adalah sebuah keputusan yang sulit untuk saya karena saya selalu berusaha untuk memberikan segalanya untuk rekan-rekan di lapangan, staff kepelatihan serta warga Jerman. Namun, ketika para petinggi DFB mulai melecehkan darah Turki saya, maka sudah cukup,” lanjut gelandang berkaki kidal itu.
Selain mengumumkan pengunduran dirinya dari timnas, Oezil juga sempat membuka suara terkait fotonya bersama Erdogan. Ia mengatakan bahwa foto tersebut sama sekali tak memuat unsur politis.
Di surat lainnya, ia juga melemparkan kritik pedas kepada para petinggi DFB karena telah melecehkan darah Turkinya dan telah menjadikannya kambing hitam atas kegagalan Jerman di Piala Dunia 2018 silam.
“Ketika para petinggi DFB memperlakukan saya seperti sekarang ini, tidak menghormati garis keturunan Turki saya, dan secara egois menyebut saya melakukan propaganda politik, saya rasa sudah cukup. Itu bukan alasan saya bermain sepak bola, dan saya tidak akan diam saja tanpa melakukan apapun. Rasialisme seharusnya tidak akan pernah bisa diterima,” kecamnya.
“Saya diperlakukan sebagai orang Jerman ketika kami menang, tapi dianggap imigran ketika kami kalah. Apakah saya bukan orang Jerman? Apa kriteria saya tak cukup untuk menjadi orang Jerman? Teman saya, Lukas Podolski dan Miroslav Klose, tak pernah disebut sebagai Jerman-Polandia, jadi kenapa saya dicap sebagai Jerman-Turki? Apakah karena saya berasal dari Turki? Apa karena saya Muslim? Kenapa orang-orang tidak bisa menerima bahwa saya adalah orang Jerman?,” sesal Oezil.
Surat terbuka yang diunggah di Twitter pribadinya itu benar-benar mengungkapkan semua isi hati Oezil. Termasuk menyerang Presiden DFB, Reinhard Grindel, yang selama ini paling keras mengkritik Oezil.
Sampai keputusannya untuk pensiun, Oezil mencatatkan total 92 penampilan bagi Jerman, mengemas 23 gol dan menjalankan peran kunci ketika negaranya sukses menjadi kampiun Piala Dunia 2014 di Brasil. (ysp)
sumber : Radar Bogor
Post a Comment